Pelajaran penting dari sekolah di luar negeri - bagian 1


Dulu group leader di kantor lama pernah bilang:

"Paling nggak, sekali dalam seumur hidup, cobain buat tinggal di luar negeri. Bukan untuk liburan, tapi sekolah atau kerja"

Pas ditanya alasannya, jawabannya adalah, supaya kita bisa belajar wawasan dan sudut pandang baru, yang nggak akan pernah kita tahu kalau cuma pernah tinggal di negara sendiri. 

Di buku "Hell Yeah or No" karya Derek Sivers, dibilang kalo ikan nggak akan pernah tahu bahwa mereka tinggal air. Kenapa? karena selama hidupnya mereka nggak pernah mengenal hal lain selain air. Berbeda dengan hewan lainnya, mereka tahu tentang air karena mereka tinggal di daratan. Sama halnya dengan wawasan dan sudut pandang manusia. Saya nggak akan pernah tahu wawasan dan sudut pandang baru kalau saya hanya tinggal di satu negara saja.

Pada saat itu, saya dihadapkan pada dua pilihan. Tetep kerja di Jakarta, atau cari beasiswa kuliah ke-luar negeri. Akhirnya saya "iseng" daftar beasiswa dan gagal. Saya kembali jalanin kehidupan kaya biasanya. Tapi, di tahun berikutnya saya masih penasaran, trus gagal lagi. "Kayanya emang bukan rejeki. Udah ditakdirin kerja di Jakarta aja"

Di tahun ke-tiga, saya nekat coba lagi buat daftar dan kali ini berhasil. Di saat yang sama, saya dapat tawaran buat masuk ke perusahaan dengan gaji yang lumayan pada zaman itu. Namun, saya inget kalimat group leader saya, dan akhirnya saya lebih memilih untuk studi ke-luar negeri.

Hal ini berimbas ke banyak hal. Saya jadi paham kenapa orang menjalani hal-hal yang dianggap nggak rasional oleh masyarakat umum di Indonesia. Sebagai contoh, saya jadi paham kenapa orang nggak mau menikah atau nggak punya anak. Saya juga jadi paham kenapa banyak orang tua khawatir apabila anaknya mau menjadi YouTuber atau content creator lainnya. Intinya, saja jadi lebih mudah ber-empati, karena hal-hal yang dianggap "aneh" atau bahkan "tabu" di Indonesia, sebenarnya adalah hal yang normal di luar sana.

Sekolah di luar negeri juga membuka wawasan saya bahwa jadi orang sukses (secara finansial) nggak melulu harus melalui jalur konvensional (membuka bisnis, memanjat tangga korporat, atau menjadi PNS). Selama kita nggak pernah keluar dari 'kolam' yang sekarang kita tinggali, kita nggak pernah tahu peluang-peluang baru diluar sana. Selamanya kita cuma bakal tahu kalo satu-satunya cara jadi kaya adalah lewat jual-beli konvensional atau jadi PNS. Kita bakal jadi kaya ikan. (emang sih, orang-orang terkaya didunia kaya melalui bisnis jual-beli konvensional, tapi paling nggak, untuk jadi serba berkecukupan, itu bukan jalan satu-satunya)

Kesimpulannya, banyak hal yang saya dapat dari keputusan saya buat studi ke-luar negeri. Saya berhenti merokok, saya menjalani pola hidup sehat, saya belajar toleransi, bersabar, dan banyak hal lainnya. Studi ke-luar negeri adalah keputusan terbesar yang saya buat dalam hidup dan mengubah saya menjadi jauh lebih baik.

Comments