Author: Emeran Mayer MD
Tentang: Buku ini bilang kalo kita itu sebenernya punya otak kedua, yaitu usus . Kok bisa? karena otak dan usus bisa saling komunikasi dan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Buku ini juga ngejelasin kalo pola makan, stres, dan kondisi emosional bisa ngaruh ke kesehatan usus. Begitu juga, apa yang kita makan bisa pengaruh ke otak kita juga.
Komentar: Ini buku yang langsung bikin saya jadi brenti makan gorengan, ngurangin daging, dan doyan makan sayur, dan makanan fermentasi. Semua itu demi ngejaga kesehatan usus. Karena saya percaya kalo usus kita sehat, maka otak kita juga ikutan jadi sehat.
Disclaimer: Saya bukan dokter dan ga punya background di biologi. Jadi saya pake bantuan AI buat bantu kroscek fakta waktu bulis ringkasan buku ini. Meskipun secara konsep/garis besar udah sesuai buku, bisa jadi masih ada kesalahan penggunaan istilah.
Buku ini dalam 3 kalimat:
- Sumbu yang nyambungin otak-usus dan komunikasi mereka ngaruh ke kesehatan fisik dan mental.
- Ada triuliunan mikroorganisme di usus yang ngaruh sama kesehatan mental, emosional, dan fisik.
- Dan, makanan yang kita masukin ke badan kita nentuin jumlah populasi bakteri baik vs bakteri jahat.
Ringkasan Buku:
1. Sumbu Otak-Usus
- Otak dan usus terhubung lewat jaringan komunikasi dua arah
- Lewat sumbu tersebut, usus bisa mempengaruhi suasana hati dan juga perilaku. Bisa jadi, badan kita ini kaya robot, dan bakteri di usus kita adalah pilot-pilot nya
- Kesehatan usus otomatis juga bisa jadi sumber dari gangguan kesehatan mental kaya kecemasan berlebih dan depresi. Sebaliknya, kesehatan mental bisa ngaruh ke kesehatan usus juga
2. Peran Mikrobiom/bakteri di usus
- Mikrobiom usus terdiri dari triliunan mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur, punya pengaruh besar ke kesehatan kita.
- Mikrobiom yang seimbang artinya kita punya sistem pencernaan, kekebalan tubuh, dan kesehatan mental yang baik juga.
- Dysbiosis, ketidakseimbangan dalam mikrobiom, bisa bikin peradangan kronis, disfungsi sistem kekebalan tubuh, dan depresi.
- Mikrobiom ngaruh ke suasana hati dan pengaturan emosi.
3. Dampak Pola Makan dan Stres
- Gaya hidup, terutama pola makan dan tingkat stres bisa ngaruh ke kesehatan usus dan mikrobiom.
- Banyak makan-makanan berserat macem buah, sayur, dan biji-bijian. Mereka mengandung mikrobiom yang sehat.
- Banyak makan/minum produk fermentasi kaya kombucha, kimchi, yoghurt (yang tanpa gula ya!) dan kefir.
- Tingkat stres yang tinggi dan pola tidur yang jelek bisa ganggu mikrobiom, dan alhasil kita jadi punya masalah pencernaan dan suasana hati yang jelek juga.
Comments
Post a Comment